Penerapan Cloud Computing

Trend penggunaan layanan Cloud Computing pada tahun 2012 ini terlihat mengalami peningkatan. Beberapa perusahaan teknologi sudah memperkenalkan layanan Cloud Computing bagi masyarakat secara luas.
Sehubungan layanan berbasis Cloud Computing telah dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat, ada beberapa hal yang patut kita lihat dari penerapan oleh Pemerintah Amerika Serikat. Di Negeri Paman Sam ini pemerintah Amerika Serikat melalui NIST telah mengelompokkan tipe-tipe development layanan Cloud Computing, yaitu:
1. Private Cloud
Private Cloud yang hanya dimiliki oleh sejumlah perusahaan atau individual. Di mana sebuah infrastruktur layanan cloud, dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi tertentu. Infrastruktur cloud itu bisa saja dikelola oleh si organisasi itu sendiri atau oleh pihak ketiga. Lokasinya pun bisa on-site ataupun off-site.
Biasanya organisasi dengan skala besar saja yang mampu memiliki atau mengelola private cloud ini. Hal ini sangat bagus sekali untuk menjadi suatu keamanan dari layanan ini dan biasanya untuk menjalankan hal ini diperlukan biaya yang lumayan tinggi.
2. Community Cloud
Dalam model ini, sebuah infrastruktur cloud digunakan bersama-sama oleh beberapa organisasi yang memiliki kesamaan kepentingan, misalnya dari sisi misinya, atau tingkat keamanan yang dibutuhkan, dan lainnya.
Jadi, community cloud ini merupakan “pengembangan terbatas” dari private cloud. Dan sama juga dengan private cloud, infrastruktur cloud yang ada bisa di manage oleh salah satu dari organisasi itu, ataupun juga oleh pihak ketiga.
Dari dua hal diatas memang masing-masing mempunyai keuntungan dan kekurangan, tapi sejauh mana hal itu dikembalikan kepada tujuan akhir pembangunan cloud computing itu sendiri. Sedangkan dalam penerapan di pasar saat ini berbeda-beda dan bisa saja disesuaikan kebutuhan pasar dari cloud computing itu sendiri.

sumber : http://sleeepy-alv.blogspot.com.au/2012/05/penerapan-cloud-computing.html

Protokol Sistem Terdistribusi

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Setiap komputer dalam sebuah jaringan dapat berkomunikasi asal dapat menggunakan protokol yang sama. Pada mulanya setiap vendor memiliki standar masing-masing sehingga sebuah peralatan jaringan hanya dapat berkomunikasi dengan peralatan yang memiliki merek yang sama.

Kemudian supaya setiap peralatan jaringan dari berbagai vendor dapat saling berkomunikasim dibuatlah standarisasi. Salah satu standar yang banyak digunakan saat ini adalah OSI (Open System Interconnection) yang dikembangkon oleh ISO (Internasional Standart Organization).

Pada model OSI ini diterapkan model lapisan atau layer dimana setiap lapisan memiliki fungsi masing-masing. Standar OSI tidak membahas secara mendetail tentang cara kerja masing-masing lapisan. tetapi hanya memberikan konsep dan menentukan proses yang terjadi pada lapisan tertentu serta menentukan protokol yang dapat digunakan pada lapisan tersebut.


Pada model OSI, ada tujuh lapisan/layer yang masing-masing beserta fungsi dan contoh protokol sebagai berikut.

1. APLICATION LAYER
Melayani antar muka antara aplikasi dan jaringan, protokol yang digunakan contohnya FTP, DMTIP, POP3.

2. PRESENTATION LAYER
Menangani format data agar dapat dimengerti oleh penerima, pada layer ini juga kompresi, enkripsi-deskripsi data dilakukan, contoh protokolnmya ASCII, MPEG, JPEG.

3. SESSION LAYER
Memisahkan data antar sesi dan antar aplikasi yang berjalan, contohnya protokol SQL, RPC.

4. TRANSPORT LAYER
Mengatur jalannya pertukaran data, pada lapisan ini juga ada fungsu error recovery, contoh protokolnya TCP, UDP, SPX.

5. NETWORK LAYER
Menentukan jalur atau rute pengiriman dan meneruskan paket ke alamat tujuan, contoh protokolnya IP, IPX ARP, RARP, ICMP, RIP.

6. DATA LINK LAYER
Memeprsiapkan dan membangun transmisi data, contoh protokolnya SLIP, PPP, MTU.

7. PHYSICAL LAYER
Mentransmisikan data biner melalui komunikasi, contoh protokolnya : 10baseT, 100baseT, RS232.

Proses yang terjadi pada informasi yang dikirimkan oleh sebuah aplikasi ketika melalui lapisan OSI di atas adalah sebagai berikut :
Pada Aplication, Presentation dan session layer, informasi diubah menjadi data.
Pada Transport layer, data diubah menjadi segmen.
Pada Network layer, segmen diubah menjadi paket.
Pada Data link layer, paket diubah menjadi frame.
Pada Phisical layer, frame diubah menjadi bit sehingga siap untuk dikirimkan.

Saat ini telah ada protocol yang universal dan banyak digunakan dibandingkan protocol TCP/IP(Transfer Control Protocol / internet Protocol). Protokol yang banyak digunakan di internet adalah adalah protocol TCP/IP yang terdiri dari empat lapisan, yaitu lapisan application, transport, internet dan network accsess.

Perbandingan secara umum antara protokol TCP/IP dan OSI, diantaranya:
Pada TCP/IP, kontrol reliabilty dikonsentrasikan pada layer Transport. Layer Transport menanganisemua kesalahan yang terdeteksi dan memulihkannya. Layer Transport TCP/IP menggunakanchecsum, acknowledgment, dan timeout untuk mengontrol transmisi dan menyediakan verifikasiend-to-end.
Sebuah standard yang diadopsi seluruh dunia (Internet)
Protocol ada dulu, model TCP/IP menyesuaikan dengan protocol yang ada.
Sebagai standard yang terkenal untuk internetworking karena: Relatif sederhana dan tahan banting daripada OSI, tersedia secara gratis pada setiap hardware dan platform sistem operasi, dan digunakan pada internet.


sumber : http://indradimarza.blogspot.com/2013/03/protokol-sistem-terdistribusi.html

link kelompok
Arya Guruh
Budi Widiyanto
Rizky Firmansyah
Riswan S

Sekilas Tentang Sistem Terdisribusi

Definisi dan contoh Sistem Terdistribusi

Sistem Terdistribusi terdiri dari dua kata yaitu “ Sistem” dan “Terdistribusi”. Sistem terdistribusi merupakan sekumpulan elemen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membentuk satu kesatuan untuk menyelesaikan satu tujuan yang spesifik ataumenjalangkan sperangkat fungsi. Adapun terdistribusi berasal dari kata “distribusi” yang merupakan lawan kata “sentralisasi” yang artinya penyebaran, sirkulasi, penyerahan, pembagian menjadi bagian-bagian kecil.

Berawal dari pengertian kata-kata pembentuknya, Sistem Terdistribusi dapatdidefinisikan sebagai suatu kesatuan dari elemen-elemen yangsaling berinteraksi secara sistematis dan teratur untukmendistribusikan data (Maseleno, 2003). Adapun infrastrukturutama dari aplikasi Sistem Terdistribusi ini adalah :

a. Jaringan komputer baik dalam skala lokal (LAN), metropolitan (MAN), skala luas (WAN) maupun skala global (internet).

b. Beragam perangkat keras dan lunak, serta penggunaanya yang berada dan saling terkait dalam sistemjaringan yang membentuknya.

Penerapan Sistem Terdistribusi merupakan bentuk usaha untuk memanfaatkansecara optimal sistem jaringan komputer yang dibangun didalamperusahaan. Sistem dibangun dengan tujuan untuk :

a. Mengatasi bottleneck Dimana tumpukan pekerjaan pada suatu terminal dapat didistribusikan ke terminal-terminal lain.

b. Mendukung layanan Misalnya layanan penjualan dengan menggunakan terminal- terminal yang tersebar diberbagai tempat

c. Mendukung sistem kerja jarak jauh Misalnya sistem kerja small office home office yang memungkinkan karyawan untuk bekerja dari rumah sehingga tidak harus datang kekantor.

d. Memudahkan kerja kelompok Dengan memudahkan data sharing dan tetap memungkinkan kerjasama walaupun letak anggota kelompok berjauhan

Untuk mengembangkan suatu Sistem Terdistribusi, perlu diperhatikan beberapa aspek yang merupakan suatu tantangan bagi para pengembang Sistem Terdistribusi yaitu sebagai berikut :

a. Keanekaragaman (Heterogenety) Sistem Terdistribusi mampu mendukung berbagai jenis sistem operasi, perangkat keras dan perangkat lunak. Misalnya, Sistem Terdistribusi dalam kantor masih dapat berjalan dengan baik meskipun terdiri dari komputer yang masih baru dan komputer yang sudah lama

b. Keterbukaan (openness) pengembangan Sistem Terdistribusi yang dilakukan dengan menabahkan kompone-komponen baru dapat dilakukan oleh programmer yang berbeda-beda. Misalnya penambahan program sistem layanan bank tidak harus dilakukan oleh orang yang menciptakan program tersebut, tetapi dapat dilakukan oleh programer lain.

c. Keamanan (security) Sistem Terdistribusi harus dapat menyediakan keamanan yang memadai bagi sumber daya yang digunakan bersama dan pesan yang dihantarkan dalam sistem.

d. Skalabilitas (scalabilitty) Ukuran Sistem Terdistribusi dapat diubah dan tetap dapat beerjalan dengan baik. Perubahan dapat dilakukan dari segi jumlah pengguna maupun dari segi kekuatan perangkat keras komputer- komputer dalam Sistem Terdistribusi itu sendiri. Misalnya mesin ATM bank dapat dikurangi jumlahnya tanpa mempengaruhi kinerja sistem layana bank secara keseluruhan.e. Kebersamaan (concurrency) Apabila terjadi permintaan layanan secara bersamaan, Sistem Terdistribusi tidak akan menjadi kacau. Misalnya permintaan data dari basis data bank dapat dilakukan oleh beberapa orang teller dalam waktu yang bersamaan

f. Penanganan Masalah (error handling) Kerusakan yang terjadi pada satu komputer dalam Sistem Terdistribusi tidak mempengaruhi kinerja sistem secara keseluruhan. Misalnya, sekumpulan komputer yang memantau kegiatan gunung berapi.g. Penyembunyian (transparency) Dalam beberapa buku berbahasa Indonesia, istilah tersebut juga sering disebut transparansi, walaupun sebenarnya kurang tepat. Penyembunyian membuat beberapa aspek distribusi tidak tampak oleh pengguna



Contoh Sistem Terdistribusi :•Internet•Mobile Computing•Sistem Otomasi Bank•Deteksi Roaming Pada Telepon Seluler•GPS (Global Positioning System)•Retail Point-of-Sale Terminals
INTERNET
- Jaringan komputer dan aplikasi yang heterogen
- Mengimplementasikan protokol Internet

INTRANET
•Jaringan yang teradministrasi secara lokal
•Terhubung ke internet melalui firewall
•Menyediakan layanan internal dan eksternal

Mobile Computing (Sistem Komunikasi Telepon Seluler
•Menggunakan frekuensi radio sebagai media transmisi
•Perangkat dapat bergerak kemanapun asal masih terjangkau dengan frekuensinya
•Dapat menghandle/dihubungan dengan perangkat lain

Contoh lain Sistem Terdistribusi :
•Sistem Telepon : ISDN, PSTN
•Network File System (NFS)
–Arsitektur untuk mengakses sistem filemelalui jaringan
•WWW
–Arsitektur client server yang diterapkan dalaminfrastruktur internet

sumber :
http://damaraaaa.wordpress.com/2013/03/12/definisi-dan-contoh-sistem-terdistribusi/

link kelompok
Arya Guruh
Budi Widiyanto
Rizky Firmansyah
Riswan S